Jump to content

Photo

Lion Air Eye About it fleet


  • Please log in to reply
22 replies to this topic

#1
Desanggi Ritzki Aditia

Desanggi Ritzki Aditia

    CEO Air Asia Group Alliance

  • Member
  • 38 posts
  • Yahoo ID:pilot.anggi
  • Website:http://www.anggipaint.tk

May 25 (Reuters) - Indonesia's Lion Air is close to signing a deal for 10 Boeing 787-8 Dreamliner passenger jets, with a total list price of $1.9 billion, as the budget carrier aims to tap the long-haul market.
Two sources involved in the deal told Reuters that Lion Air prefers the newer carbon-composite Boeing Dreamliner over the Airbus A330. The deal is expected to be signed in Jakarta on June 8 as Lion Air celebrates its 12th anniversary.
Such a move by Lion Air would put more pressure on Garuda Indonesia Tbk and Malaysia's AirAsia Bhd because it would be able to serve a broader range of destinations.
Lion Air's founder and chief executive Rusdi Kirana said in February the Indonesian low-cost carrier was in negotiations with Airbus and Boeing to buy Airbus A330s or Boeing 787 Dreamliners.
Lion Air was not immediately available for comment. A Boeing spokeswoman declined to comment.
One of the sources said the Dreamliner will help Lion Air's marketing campaign with an image of fuel efficiency and the latest technology.
"Dreamliner is a new design, it is based on the latest technology, while the A330 is basically an old (design)," said one of the sources, who declined to be identified because of the confidentiality of the talks.
If the financing terms from both manufacturers are equal, he said, Lion Air will choose the Dreamliner over the A330.
The deal, once finalised, would mean Boeing managed to keep Airbus away from its top customer. Lion Air recently signed a record order for $22.4 billion worth of Boeing 737 single aisle jets.


apa pandangan Lion air? bukannya A330 lebih memaksimalkan kapasitas daripada 787? low cost carier = Seat banyak, bukan musti dikit, malah nanti gada input. gimana pandangan agan2 semua :)


#2
Dohi

Dohi

    AE Ruler

  • Member
  • 80 posts
Lion sebenarnya tidak murni-murni amat sebagai low cost carrier. Memang dia lebih murah daripada Garuda, tapi relatif lebih mahal dari airline-airline alay lainnya di sini.
787 kalau sampai jadi, pasti buat rute international. Seat nya sekitar 250 untuk economy, jadi tidak sedikit juga. Rata-rata 777-200 nya SQ cuma 270an untuk economy. Jadi pas lah.

Kalau beneran ada 787, asik nih.


#3
adityapratama

adityapratama

    Indonesian Sub-Forum Moderator

  • Member
  • 1,067 posts
Kalo ane sih lebih prefer Airbus, ga begitu suka Boeing soalnya :P

Tapi ini juga langkah bagus sih,modernisasi emang lagi dibutuhkan saat ini supaya prestige dunia aviasi Indonesia naik :)

Globe Alliance Leader

 

R1RDz7e.jpg


#4
Desanggi Ritzki Aditia

Desanggi Ritzki Aditia

    CEO Air Asia Group Alliance

  • Member
  • 38 posts
  • Yahoo ID:pilot.anggi
  • Website:http://www.anggipaint.tk

Kalo ane sih lebih prefer Airbus, ga begitu suka Boeing soalnya :P

Tapi ini juga langkah bagus sih,modernisasi emang lagi dibutuhkan saat ini supaya prestige dunia aviasi Indonesia naik :)

setubuh kita mas, lebih refer ke airbus, mending lion beli a340 aja, bisa dibilang harga gabeda jauh kok, seat banyak range oke banget, tapi kayanya ada sesuatu ini boeing sama lion air, apa ada kontrak untuk tidak menggunakan airbus? wah gosip baru nih ^_^


#5
hanciuan

hanciuan

    New Member

  • Member
  • 9 posts
Lion Air ingin memperkuat image, bahwa LION is BOEING. Dengan dipesannya Dreamliner akan membawa Lion selangkah lebih maju daripada kompetitornya, khususnya kompetitor domestik. Selain itu jangan lupakan cara pandang Lion = Pesawat Baru berarti Penumpang Baru. :) Good Job

#6
mariowebbocious

mariowebbocious

    King Julian Wannabe

  • Member
  • 346 posts

User's Awards

4   

Kalo ane sih lebih prefer Airbus, ga begitu suka Boeing soalnya :P

Tapi ini juga langkah bagus sih,modernisasi emang lagi dibutuhkan saat ini supaya prestige dunia aviasi Indonesia naik :)

setubuh kita mas, lebih refer ke airbus, mending lion beli a340 aja, bisa dibilang harga gabeda jauh kok, seat banyak range oke banget, tapi kayanya ada sesuatu ini boeing sama lion air, apa ada kontrak untuk tidak menggunakan airbus? wah gosip baru nih ^_^


ehmagod, couldnt agree more!!

SETUBUH!!

KJ1.jpg

No, you're not home. You're flying with us.


#7
mariowebbocious

mariowebbocious

    King Julian Wannabe

  • Member
  • 346 posts

User's Awards

4   

Lion sebenarnya tidak murni-murni amat sebagai low cost carrier. Memang dia lebih murah daripada Garuda, tapi relatif lebih mahal dari airline-airline alay lainnya di sini.
787 kalau sampai jadi, pasti buat rute international. Seat nya sekitar 250 untuk economy, jadi tidak sedikit juga. Rata-rata 777-200 nya SQ cuma 270an untuk economy. Jadi pas lah.

Kalau beneran ada 787, asik nih.


sebetulnya iya, JT nggak murni LCC.
tapi berhubung ga ngasih inflight meal, buat saya JT mah LCC.
hahahaha...
XD

satu2nya yang ngebikin Lion Air bukan LCC hanyalah karena:
- gratis bagasi
- gratis pilih tempat duduk

KJ1.jpg

No, you're not home. You're flying with us.


#8
adityapratama

adityapratama

    Indonesian Sub-Forum Moderator

  • Member
  • 1,067 posts
Terlepas JT LCC apa bukan memang bisa dibilang termasuk airline garis depan bersama Garuda kalau dilihat dari komposisi fleet dan corporate plannya. Kita liat aja nanti mau dibawa kemana itu Dreamliner :P

Globe Alliance Leader

 

R1RDz7e.jpg


#9
Amadeus Inc.

Amadeus Inc.

    Group CEO, Amadeus Inc.

  • Member
  • 355 posts
  • Website:http://pilotamrik.blogspot.com

User's Awards

6    7    10    6    2   
Wah keren nih kalau Lion Air beneran pesen 787, fleetnya bakal jadi modern banget.. 737 MAX & 787-8
Makin pengen masuk Lion, hehe..

Kalau saya lebih suka Boeing, fly by wire di Boeing memberikan pilotnya ultimate control, sementara Airbus membatasi control tersebut dengan software.
Dan rasanya aneh kalau di cockpit ngga disediain yoke tapi adanya joystick.

Btw kira-kira 787nya mau dipake kemana ya? kalau ke Asia/Australia saja, harusnya masih bisa dijangkau 739ERnya.
Pernah denger, mereka mau buka international hub dari MDC, within range 787 ke LAX nih :P

#10
Dohi

Dohi

    AE Ruler

  • Member
  • 80 posts
787 harusnya sih untuk rute cross continent atau minimal untuk medium haul Asia spt HKG, NRT, PEK, PVG atau ke Australia SYD, MEL.
Demand nya besar dari Jakarta, pax nya 787 juga pas, sekitar 230-250 untuk economy. Business bisa sekitar 20-30 pax. Dan juga karena paling ringan bobotnya dibanding 767 atau A330-200, ini akan hemat bahan bakar. Not mentioning software dan hardware nya yg diclaim paling canggih up to date.

Harusnya memang 787 akan jadi terdepan di kelas 200-250 pax untuk penerbangan diatas 3 jam. Jadi saya setuju banget kalau ada 787 wira-wiri di Indonesian airspace and out.

Sudah terlalu lama airline Indonesia memakai aircraft kecil dan nongkrong di airport2 luar negeri. Terakhir ke Bangkok naik Garuda cuma kebagian 737-800. Mendarat di Suvarnabhumi parkir di sebelah SQ 777, MH A330, dan wide body lainnya dari airline luar negeri.
Malu juga lah.

#11
Amadeus Inc.

Amadeus Inc.

    Group CEO, Amadeus Inc.

  • Member
  • 355 posts
  • Website:http://pilotamrik.blogspot.com

User's Awards

6    7    10    6    2   

Sudah terlalu lama airline Indonesia memakai aircraft kecil dan nongkrong di airport2 luar negeri. Terakhir ke Bangkok naik Garuda cuma kebagian 737-800. Mendarat di Suvarnabhumi parkir di sebelah SQ 777, MH A330, dan wide body lainnya dari airline luar negeri.
Malu juga lah.


Haha iya emang, ke Hongkong juga cuma kebagian 738. Yang keren kalau ke Seoul, bisa liat 2 erbus GA sekaligus.
Mungkin kalau jarak dekat mereka ngejar frekuensi untuk business traveller, jadi kirim pesawat kecil saja tapi sering.

#12
767holic

767holic

    AE Know It All

  • Member
  • 225 posts

User's Awards

3    4         

setubuh kita mas, lebih refer ke airbus, mending lion beli a340 aja, bisa dibilang harga gabeda jauh kok, seat banyak range oke banget, tapi kayanya ada sesuatu ini boeing sama lion air, apa ada kontrak untuk tidak menggunakan airbus? wah gosip baru nih ^_^


ga setuju,banyak erlen lagi pensiunin A340 diganti 777..bahkan D7 dah grounded sebagian A343nya ^_^


kalo JT kliatannya ga mungkin beli erbas lha mereka aja dah punya hubungan khusus sama boeing...kalo sampe lion beli erbas bener" suatu keajaiban :P

"Managing a real world airline is not as easy as you play Airline Empires. Real world airline are more and much more complicated"


#13
Dohi

Dohi

    AE Ruler

  • Member
  • 80 posts
Pengadaan jenis pesawat tertentu pasti ada alasan di baliknya. Kalau saya tebak, 787 dipilih JT karena ada deal special antara mereka dengan Boeing selama ini. Mungkin dari financing nya lebih attractive atau ada discount, ini sangat make sense dan logical kalau dilihat dari segi business.

Kenapa bukan A330 saja yang seat nya lebih banyak? Bukan berarti seat lebih banyak maka lebih baik, musti dilihat lagi load factor nya bisa nutup gak?
Deal value investment nya nutup gak? atau base cost maintenance per hour nya nutup gak? dsb...

Terlepas dari business logic, dan dilihat dari segi kasat mata, airline adalah front terdepan suatu negara di luar negeri. Citra sebuah negara bisa dikategorikan berdasarkan dari jenis pesawatnya (dan juga dari airportnya). Makin kaya negaranya, otomatis makin keren dan canggih pesawatmya. Emirates, Singapore Airlines, Etihad, Cathay itu contohnya. Negara super makmur tidak mungkin kalau pakai pesawat "biasa-biasa". Nah, kalau negara kantong "pas-pasan" kayak Indonesia ini yang nanggung-nanggung. Mau pakai pesawat besar, demand nya ada gak? Kalaupun demand nya ada, duitnya ada gak?

Indonesia dulu pernah jaya tahun 80an. GA dulu hebat, Amsterdam, Munich, Zurich Kloten, Paris itu mah biasa tiap hari ada, terbang dari Halim.
Saya masih ingat waktu masih kecil jaman dulu di TVRI tahun 80an tiap malam sehabis Dunia Dalam Berita pasti ada tayangan jadwal Garuda untuk besok, berderet itu destination worldwide. Yang paling keren ya itu Halim - Biak - Honolulu - Los Angeles. Setelah krismon, habis semua, tinggal kenangan.

Sekarang sudah mulai bangkit, tapi sudah ketinggalan jauh. Mudah2an dengan mulai bangkitnya GA pelan-pelan bisa kembali lagi kayak dulu. Terobosan JT kalau jadi nihh ini 787, akan jadi breakthrough yang sangat bagus buat angkat nama Indonesia.

#14
Desanggi Ritzki Aditia

Desanggi Ritzki Aditia

    CEO Air Asia Group Alliance

  • Member
  • 38 posts
  • Yahoo ID:pilot.anggi
  • Website:http://www.anggipaint.tk

ga setuju,banyak erlen lagi pensiunin A340 diganti 777..bahkan D7 dah grounded sebagian A343nya ^_^


kalo JT kliatannya ga mungkin beli erbas lha mereka aja dah punya hubungan khusus sama boeing...kalo sampe lion beli erbas bener" suatu keajaiban :P


LOL a340-600 mau diapain <_< lagian tony fernandes juga terkenal bakal no boeing kan, this is Man Red VS Man Red mas..

787 harusnya sih untuk rute cross continent atau minimal untuk medium haul Asia spt HKG, NRT, PEK, PVG atau ke Australia SYD, MEL.
Demand nya besar dari Jakarta, pax nya 787 juga pas, sekitar 230-250 untuk economy. Business bisa sekitar 20-30 pax. Dan juga karena paling ringan bobotnya dibanding 767 atau A330-200, ini akan hemat bahan bakar. Not mentioning software dan hardware nya yg diclaim paling canggih up to date.

Harusnya memang 787 akan jadi terdepan di kelas 200-250 pax untuk penerbangan diatas 3 jam. Jadi saya setuju banget kalau ada 787 wira-wiri di Indonesian airspace and out.

Sudah terlalu lama airline Indonesia memakai aircraft kecil dan nongkrong di airport2 luar negeri. Terakhir ke Bangkok naik Garuda cuma kebagian 737-800. Mendarat di Suvarnabhumi parkir di sebelah SQ 777, MH A330, dan wide body lainnya dari airline luar negeri.
Malu juga lah.

yah, ane juga aga malu gitu sih, bayangin aja, maskapai punya thailand, Thai airways kalo gasalah, Phuket - Bangkok pake 747-400, lah keren amir, short haul 747. bukan 747-400D lho. akankah Lion jadi pemilik 787 pertama di south east :D lets see

787 harusnya sih untuk rute cross continent atau minimal untuk medium haul Asia spt HKG, NRT, PEK, PVG atau ke Australia SYD, MEL.
Demand nya besar dari Jakarta, pax nya 787 juga pas, sekitar 230-250 untuk economy. Business bisa sekitar 20-30 pax. Dan juga karena paling ringan bobotnya dibanding 767 atau A330-200, ini akan hemat bahan bakar. Not mentioning software dan hardware nya yg diclaim paling canggih up to date.

Harusnya memang 787 akan jadi terdepan di kelas 200-250 pax untuk penerbangan diatas 3 jam. Jadi saya setuju banget kalau ada 787 wira-wiri di Indonesian airspace and out.

Sudah terlalu lama airline Indonesia memakai aircraft kecil dan nongkrong di airport2 luar negeri. Terakhir ke Bangkok naik Garuda cuma kebagian 737-800. Mendarat di Suvarnabhumi parkir di sebelah SQ 777, MH A330, dan wide body lainnya dari airline luar negeri.
Malu juga lah.

gacoba ke turkey, rusia, atau yang aga jauh dikit lah, christchurch gitu, ato welington, kan new zaeland semenjak iklan "anlene Go New Zaeland" mulai disebut2 tuh soal New Zaeland, plus anak2 kan jadi seneng nonton power ranger disana, power ranger SPD, dan yang lainnya kan buatan new zaeland :|

Lion Air ingin memperkuat image, bahwa LION is BOEING. Dengan dipesannya Dreamliner akan membawa Lion selangkah lebih maju daripada kompetitornya, khususnya kompetitor domestik. Selain itu jangan lupakan cara pandang Lion = Pesawat Baru berarti Penumpang Baru. :) Good Job

its not Lion eye, tapi sesuatu pasti dibuat nge-jreng di di indonesia pasti laku.

Yang paling gw heran, kenapa yah airline-airline yang make "a320-200" pasti kalo promo kagak nanggung2 temen fb ane ada yang jakarta singapore 50 ribu, citilink 76 ribu seluruh indonesia, kalo boeing? jangankan segitu, mereka pasti bakal mikir ratusan kali
BTW thread ane kok rata2 rame yah :P


#15
Dohi

Dohi

    AE Ruler

  • Member
  • 80 posts
New Zealand? saya tdk pegang data tapi saya pastikan NZ bukan target market konsumen Indonesia. Australia yes, SYD and MEL, banyak mahasiswa Indonesia disana. Target yg paling sensible adalah Far East Asia. Flight ke PVG, HKG, ICN, TPE selalu penuh. Demand masih besar. Saya sering pp Shanghai, selalu diatas 85% load factor. Yang agak lega itu SQ, kalau pulang saya biasa minta seat di belakang di deretan tengah 3-4-3, malam2 bisa tidur selonjoran.

Kalau saya jadi JT, pasti rute2 ini yg akan diincar.

#16
adityapratama

adityapratama

    Indonesian Sub-Forum Moderator

  • Member
  • 1,067 posts
Sepertinya target yang paling sensible itu China, Taiwan, India dan Jepang. Saya belum pernah ke negara2 itu (pengennya :P) tapi kalo yang saya liat dan sering saya bicarakan sama rekan2 kerja saya disini, 4 negara tersebut sangat potensial bagi airline2 Indonesia. Kenapa? Yang pasti pertumbuhan pariwisata Indonesia lagi naik, dan mereka memang target utama pasar kita (terutama China, Taiwan dan India). Selain itu, perkembangan bisnis negara kita dengan mereka juga sedang meroket dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama dengan China.

Di resort tempat saya kerja, 2 bulan terakhir ini banyak sekali tamu dari China dan Taiwan, occupancynya kalo dihitung average hampir 60% dalam sebulan adalah orang Chinese dan Cantonese, sayangnya mereka harus terbang ke Singapore dulu.

Globe Alliance Leader

 

R1RDz7e.jpg


#17
767holic

767holic

    AE Know It All

  • Member
  • 225 posts

User's Awards

3    4         
kalo nunggu 787 kan masih lamaaaa....mending JT beli dulu 767 ato 777...sambil nunggu 787nya datang... ^_^

btw,lion juga mau nambah 744 lagi,rumornya ex All Nippon Airways(horeee :D)
padahal 2 744nya singa angop sekarang lebih banyak tidurnya... >_>

"Managing a real world airline is not as easy as you play Airline Empires. Real world airline are more and much more complicated"


#18
Desanggi Ritzki Aditia

Desanggi Ritzki Aditia

    CEO Air Asia Group Alliance

  • Member
  • 38 posts
  • Yahoo ID:pilot.anggi
  • Website:http://www.anggipaint.tk

Bali is Air New Zealand’s newest international route
3 February 2012

Kiwis will now be able to fly non-stop to the popular holiday destination of Bali with the launch of Air New Zealand’s new twice weekly service between Auckland and Denpasar Airport.

The Boeing 767-300 service will operate seasonally over the peak demand period of June to October, but has the potential to operate year round if there’s sufficient demand.

Air New Zealand Chief Executive Officer Rob Fyfe says Bali is already a popular destination for Kiwis and the non-stop service will now make it even more accessible.

“Our flight time of eight and a half hours is a significant improvement on the indirect services offered by competitors that can involve long layovers and a total journey time of at least 14 and sometimes more than 24 hours.”

“We’ll be offering our flexible and popular ‘Seats to Suit’ fare structure on the Bali route with great pricing and arrival and departure times to be announced closer to the on-sale date of 23 February,” Mr Fyfe says.

“Bali has a stable tropical climate and great value food and accommodation, making it a really affordable way for New Zealanders to enjoy a resort style holiday in Asia at a fraction of the price of other destinations.”

The inaugural flight will depart on Wednesday June 20, subject to government and regulatory approvals. The Boeing 767-300 has 24 Business Class and 204 Economy Class seats.

Bali is a great addition to Air New Zealand’s portfolio of island destinations which includes Fiji, Tonga, Cook Islands, Samoa, New Caledonia, Tahiti, Vanuatu, Norfolk Island, Niue and Honolulu.

Air New Zealand last operated services between Auckland to Bali in the 1990s using a Boeing 767-200 aircraft.


nah bener kan indonesia mulai dilirik ama new zaeland, masih baru 1 maskapai lho..


#19
Dohi

Dohi

    AE Ruler

  • Member
  • 80 posts

nah bener kan indonesia mulai dilirik ama new zaeland, masih baru 1 maskapai lho..


Yap isinya pasti Kiwis semua yang mau holiday ke Bali. Kalau dilihat dari sisi NZ, Bali mungkin attractive.
Kalau dilihat dari sisi Indo, NZ is not attractive. NZ bukan pasar populer orang Indonesia. Tapi kalau pun mau buka rute, harusnya ke Christchurch, bukan Auckland atau Wellington. Christchurch sekarang isinya singaporean, chinese, japan and korean yang pada mau camping ke situs Lord of The Rings :)

#20
Desanggi Ritzki Aditia

Desanggi Ritzki Aditia

    CEO Air Asia Group Alliance

  • Member
  • 38 posts
  • Yahoo ID:pilot.anggi
  • Website:http://www.anggipaint.tk

Yap isinya pasti Kiwis semua yang mau holiday ke Bali. Kalau dilihat dari sisi NZ, Bali mungkin attractive.
Kalau dilihat dari sisi Indo, NZ is not attractive. NZ bukan pasar populer orang Indonesia. Tapi kalau pun mau buka rute, harusnya ke Christchurch, bukan Auckland atau Wellington. Christchurch sekarang isinya singaporean, chinese, japan and korean yang pada mau camping ke situs Lord of The Rings :)

welington mending juga sih gan kayanya





0 user(s) are reading this topic

0 members, 0 guests, 0 anonymous users